7 Python Framework Paling Populer yang Harus Sitekers Coba!
Python framework adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer di dunia. Python termasuk bahasa pemrograman tingkat tinggi. Mulai dari profesi back-end developer, IT, sampai data scientist menggunakan bahasa ini.Python dapat digunakan untuk membuat aplikasi, melakukan analisis data dan dapat menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
Kelebihan lain dari Python
- Python tersedia gratis dan open-source
- Python mudah Dipelajari dan dipahami
- Peluang kerja luas dengan gaji yang tinggi
- Python merupakan bahasa pemrograman yang serbaguna
Jenis-jenisnya
- Full-Stack Framework
Full-stack framework adalah salah satu framework aplikasi web yang dikenal sebagai one-stop-solution untuk memenuhi semua jenis pengembangan aplikasi. Seperti dapat mendukung pengembangan proyek back-end dan front end framework sekaligus.
Jenis framework ini memiliki banyak database dan komponen, mulai dari validasi form, generator form, dan layout template. - Micro Framework
Micro framework adalah jenis framework aplikasi web yang lebih ringan dan sederhana karena tidak menyediakan fungsionalitas dan fitur tambahan. Agar dapat mendorong fleksibilitas pengembang yang ingin memanfaatkan kontrol daei perangkat lunak mereka. Jadi pengembang dapat dengan bebas menambahkan libraries pihak ketiga yang diinginkan. Micro framework ini bagus untuk proyek sederhana. - Asynchronous Framework
Asynchronous Framework merupakan jenis Python framework yang ditujukan untuk pemrograman Python dengan library jaringan asinkron. Dengan menggunakan Framework developer dapat menangani concurrent connections (jumlah maksimum koneksi bersama yang dapat ditangani server) dalam jumlah yang besar
Baca Juga : MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG MACHINE LEARNING
7 python framework paling populer yang bisa Sitekers coba
django
Jenis Framework: Full-stack Framework
Sumber Gambar : https://onaircode.com/best-python-frameworks-for-web-developer/Django adalah salah satu Python framework open-source yang banyak digunakan oleh para developer untuk membuat aplikasi web.
Django memiliki fitur unggulan, seperti localization, URL routing, autentikasi pengguna, kompatibilitas dengan web browser, menawarkan penyimpanan dan pemulihan data terbaik, serta adanya keamanan yang ditingkatkan.
Django juga telah menyediakan berbagai libraries bawaan yang kompatibel dengan berbagai database. Contohnya, MySQL, SQLite, PostgreSQL, dan Oracle. Jadi Sitekers memiliki banyak pilihan database yang bisa dipakai.Flask
Jenis Framework: Microframework
Sumber Gambar : https://onaircode.com/best-python-frameworks-for-web-developer/Flask merupakan Python framework yang dapat memfasilitasi developer untuk pengembangan proyek perangkat lunak web dan aplikasi dengan mudah dan cepat. Karena, Flask memiliki template script siap pakai dan desain modular sehingga dapat beradaptasi terhadap berbagai macam proses pengembangan.
Flask bagus digunakan untuk proyek kecil dan sederhana serta memerlukan fungsi pihak ketiga, karena Flask tidak menyertakan fungsi dan komponen umum seperti validasi form, database, dan lainnya.Pyramid
Jenis Framework: Full-stack Framework
Sumber Gambar : https://onaircode.com/best-python-frameworks-for-web-developer/Pyramid merupakan salah satu Python Framework yang banyak digunakan untuk identifikasi dan routing. Karena, framework Python ini dapat melakukan pemetaan URL berdasarkan konfigurasi rute melalui pengiriman URL.
Selain itu, terdapat juga fitur validasi dan pembuatan struktur HTML, template yang mencakup semua dan detail aset, dokumentasi data yang lengkap sehingga nantinya dapat membantu proses pengembangan aplikasi web menjadi lebih terstruktur.
Perusahaan raksasa seperti Mozilla, Yelp, Dropbox, dan SurveyMonkey juga menggunakan Python Framework ini.Dash
Jenis Framework: Microframework
Sumber Gambar : https://www.niagahoster.co.id/blog/python-framework/#1_DjangoBaca Juga: Rekomendasi Pemilihan Earphone WirelessDash adalah framework Python open-source yang dirancang untuk membantu data scientist dalam membuar aplikasi web analitis, walaupun tidak mempunyai pengetahuan pengembangan web yang mendalam.
Dash bekerja dengan bantuan tiga teknologi, yaitu:
Flask, yang menyediakan fungsionalitas server web;
React.js, yang bertugas untuk me-render antarmuka pengguna halaman web, dan
Plotly.js – yang menghasilkan bagan.
Keunggulan Dash adalah terdapat kustomisasi tingkat tinggi, dukungan plugin, URL Routing, LDAP integration, dan UI yang sederhana untuk mengikat kontrol UI, termasuk dropdown, grafik, dan slider.Falcon
Jenis Framework: Full-stack Framework
Sumber Gambar : https://onaircode.com/best-python-frameworks-for-web-developer/Falcon adalah framework Python yang digunakan untuk membangun backend aplikasi dan layanan mikro berskala besar berkat dukungan CPython 3.5+ dan PyPy 3.5+.
Selain itu, Falcon juga didukung dengan ASGI, WSGI , dan WebSocket yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi web yang bersifat real-time, sesuai dengan kebutuhan data yang cepat.
Banyak perusahaan besar seperti LinkedIn, OpenStack menggunakan Falcon untuk pengembangan aplikasi perusahaan nya.TurboGears
Jenis Framework: Full-Stack Framework
Sumber Gambar : https://onaircode.com/best-python-frameworks-for-web-developer/TurboGears adalah framework Python open-source berbasis data dengan dukungan ORM yang fleksibel dan kuat.
Full-stack framework Python ini menggunakan beberapa komponen, seperti Genshi, Repoze, SQLAlchemy, dan WebOb, yang berfungsi dalam mengembangkan aplikasi yang membutuhkan konektivitas database dengan mudah dan cepat.Tornado
Jenis Framework: Asynchronous Framework
Sumber Gambar : https://onaircode.com/best-python-frameworks-for-web-developer/Tornado adalah Python Framework dengan library jaringan asinkron. Dengan menggunakan I/O jaringan non-blocking, Tornado dapat menjalankan hingga puluhan ribu koneksi.
Tornado bagus digunakan untuk aplikasi yang memerlukan koneksi jangka panjang untuk setiap pengguna dan bagus untuk membangun aplikasi yang membutuhkan klien dalam jumlah besar.
Uniknya, Tornado dapat digunakan bersama dengan framework lain. Jadi, ketika terdapat fitur yang tidak bisa dilakukan oleh Tornado, developer dapat memanfaatkan fitur dari Python framework lainnya.