DoctorTool Meluncurkan Asisten AI Generasi Terbaru guna Meningkatkan Akses Kesehatan yang Setara dan Berkualitas Tinggi
Asisten AI Baru DoctorTool Hadirkan Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia
DoctorTool, perusahaan SaaS kesehatan terkemuka di Indonesia, segera menghadirkan sistem pendukung pemberian resep obat berbasis Generative AI. Sistem ini dirancang untuk membantu penyedia layanan kesehatan mematuhi regulasi pemerintah sekaligus mengurangi risiko penipuan asuransi. Asisten AI generasi terbaru ini dikembangkan dengan menggunakan platform watsonx.ai™ milik IBM, dan diharapkan dapat mentransformasi layanan kesehatan di seluruh Indonesia dengan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, mengurangi tugas administratif, dan memungkinkan dokter untuk lebih fokus pada perawatan pasien.
Asisten AI generasi terbaru ini dikembangkan dengan platform watsonx.ai™ milik IBM. Dengan teknologi tersebut, DoctorTool berharap dapat meningkatkan akurasi keputusan medis, mengurangi beban administratif, dan memberi waktu lebih banyak bagi dokter untuk fokus merawat pasien.
Dukungan dari DoctorTool dan IBM
CEO DoctorTool, Rainaldo, menjelaskan:
“Visi kami adalah menjadikan layanan kesehatan mudah, terjangkau, dan berkualitas tinggi. Dengan teknologi IBM, kami menghadirkan asisten AI baru yang dapat memangkas pekerjaan administratif dokter. Selain itu, sistem ini juga mencegah potensi kerugian miliaran rupiah akibat penipuan asuransi. Dengan demikian, dokter bisa lebih banyak berinteraksi langsung dengan pasien.”
Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, menambahkan:
“Kami bangga solusi dari DoctorTool yang memanfaatkan teknologi IBM dapat mentransformasi layanan kesehatan melalui inovasi berbasis AI. Selain membantu penyedia layanan mematuhi regulasi, teknologi ini juga mengurangi kasus penipuan dan meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data.”
Implementasi di Klinik Indonesia
Hingga kini, DoctorTool sudah menjangkau lebih dari 280 kota di 36 provinsi. Implementasi asisten AI baru DoctorTool di hampir 2.000 klinik terbukti efektif. Hasilnya, waktu kerja administratif dokter berkurang dari 50% menjadi hanya 10% dari durasi konsultasi.
Selain itu, fitur speech-to-text untuk rekam medis elektronik (EMR) sedang diuji coba. Dengan cara ini, dokumentasi medis menjadi lebih efisien dan kualitas perawatan meningkat.
Kolaborasi dengan Pemerintah
DoctorTool juga ikut serta dalam program “regulatory sandbox” Kementerian Kesehatan. Program ini memastikan inovasi tetap sesuai regulasi nasional. Selain itu, program ini juga membantu perusahaan mengurangi risiko bagi pengguna.
Dengan pengalaman mengelola lebih dari 10 juta catatan pasien, 1.900 klinik, dan 10.000 tenaga kesehatan, DoctorTool terus memperluas kontribusinya. Tujuannya adalah menghadirkan layanan kesehatan yang lebih setara bagi seluruh masyarakat.
